Kamis, 01 Maret 2018

Yang paling jauh dari kita adalah Masa Lalu


Masa lalu adalah masa yang telah terlewati, semua orang tentu tahu masa lalu selalu berada di belakang tak akan pernah ada di depan kita. semua manusia pasti mempunyai masa lalunya masing-masing, ada yang hitam, ada yang putih dan ada yang abu-abu. semua manusia bertanggung jawab dari perbuatannya di masa lalu, yang berdampak pada masa sekarang yang sedang dijalaninya...
penyesalan manusia di hari ini karena perbuatannya di masa lalu, bukanlah penyesalan yang harus diratapi sampai tidak menemukan solusi. justru saat Tuhan masih memberikan  waktu itu artinya Tuhan memberikan kita kesempatan untuk terus memperbaiki diri dengan benar di jalan Tuhan...
hidup kita sekarang dan yang lalu adalah bagian dari waktu, tetapi masa depan belum tentu menjadi bagian dari waktu hidup kita, karena masa depan masih menjadi sebuah misteri yang tidak kita ketahui keberadaannya. 
waktu bergerak sangat cepat, benar-benar membuat segala hal yang pernah terjadi seperti tidak pernah terjadi. hal yang membahagiakan dan menyedihkan dalam hidup berlalu dimakan waktu, melayang terbang terbawa hembusan angin dan ditangkap pada sebuah tempat bernama kenangan. sesekali kenangan itu datang membuat yang mengenangnya terbawa hanyut rindu sedih dan bahagia.
kita sekarang terus bergerak mengikuti waktu, menuju pintu dimensi waktu yang berbeda dengan waktu yang sedang kita tinggali sekarang. kita semua akan sampai pada pintu itu sudah merupakan sebuah keniscayaan, hanya saja orang-orang berbeda cara untuk menembus pintu tersebut. semoga perjalanan hidup dan mati kita penuh dengan kebaikan dan keberkahan.
belajarlah dari masa lalu yang telah berlalu tapi jangan biarkan kita hidup di dalamnya, kita hanya perlu hidup untuk hari ini, karena hari yang benar-benar milik kita adalah hari ini. jangan pernah ada penyesalan untuk bertemu orang-orang baru dalam hidup ini. meski akan ada beberapa hal yang mungkin membuat kita berfikir 'seandainya dulu tidak pernah bertemu' karena beberapa alasan yang membuat kita terpuruk, jatuh dan lain sebagainya. kita ini hanya properti, yang diberikan jiwa yang mempunyai perasaan oleh Tuhan. saat jiwa kita merasa lemah, takut, sedih dan sakit, sederhana saja mintalah kekuatan pada yang memberikan perasaan pada jiwa kita. segala sesuatu yang telah terjadi adalah pelajaran, bukan penyesalan yang tidak tahu lagi harus bangkit. terimakasih pelajaran itu Tuhan, semoga hari-hari kita penuh perbaikan.
bait-bait ini saya tulis saat matahari dengan terangnya menyinari bumi, selama hari-hari kita masih bisa melihat matahari terbit dan terbenam, teruslah berusaha memperbaiki diri tidak peduli betapa buruknya masa lalu kita.
(Fitriyah Syam'un)

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...