Jumat, 11 September 2020

Letter for Self

 


Hey apa kabar?

Sepertinya kamu baru saja kesakitan, karena sakit lambungmu lagi-lagi kambuh dan mengganggu tidur lelapmu. Sudah kubilang berkali-kali, jaga pola makan di tengah aktifitas padat harianmu. Semangat memang sangat dibutuhkan, tapi apalah arti semangat kalau jasmanimu kau buat kesakitan. Jadii, Please jaga kesehatanmu, kamu masih miliki banyak mimpi yang harus kaum perjuangkan dan itu artinya kamu juga harus punya badan yang sehat dan kuat.

Hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, aku datang lagi ingin menyapamu, aku cukup bosan berada jauh di dalam dirimu dan saat ini aku putuskan untuk berbicara lagi denganmu.

Kamu lelah ya? Tentu hal itu lumrah terjadi pada kita semua termasuk kamu. Kamu bukan roobot yang tidak punya akal dan perasaan. Kamu berhak untuk marah, untuk sedih, lemah, menangis, mengeluh dan menyerah, tapi yang terakhir itu aku harap kamu tidak melakukannya. Kenapa? karena Menyerah adalah puncak akhir dari semua rentetan mimpi-mimpi kamu, semua harapan hanya akan jadi debu berterbangan tertiup angin, suram dan hilang.

Aku sangat bersyukur kamu tetap bertahan sampai sejauh ini, tidak peduli keadaan sering tidak mendukung semua harapan dan mimpimu, tapi kamu selalu punya tempat terpencil yang kamu sembunyikan untuk pada akhirnya kamu nyatakan pada dunia, bahwa kamu telah menggenggam semua mimpi-mimpimu dan mewujudkannya.

Orang lain tidak akan bisa mempengaruhi hati dan pikiranmu, meski sebanyak apapun mereka menghalangimu dari belakang samping dan depanmu atau bahkan mengelilingimu dan meneriakkan bahwa kamu hanyalah sampah dengan mimpi-mimpi omong kosongmu. Tidak apa, tidak apa, aku tau kamu akan kuat melewati semuanya, sudah sejauh ini aku yakin kamu tidak mungkin memutuskan menyerah begitu saja, pijak terus tanah di bumi ini, jalani, lalui, tekuni, nikmati dan syukuri, aku di sini akan selalu menemani.

Terimakasih ya selalu mendengarkan aku, terimakasih untuk tidak menyerah, meski beberapa kali semua yang kamu kejar terlihat semakin jauh dan samar. Tapi kamu memutuskan untuk terus mengejarnya dengan berlari kencang. Tidak apa harus jatuh berkali-kali, tidak apa sampai tersungkur terbalik, kamu hanya perlu mengobati sebentar, kemudian berjalanlah lagi, berjalanlah lewati semua rintangan dan tantangan yang datang menghadang.


Aku akan tetap berada dalam dirimu dan menyayangimu sepenuh hati, tidak peduli bagaimana penghakiman orang-orang atas apa yang pernah dan sedang kamu lakukan dan miliki. salam hangat dari aku yang sudah lama berada dalam jiwa dan pikiranmu. :) 

@Fitriyah Syam'un

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...