Selasa, 24 April 2018

Sayap-Sayap Patah (Kahlil Gibran)


Di Dunia ini siapa yang tidak mengenal Kahlil Gibran, seorang lelaki yang lahir di Lebanon pada tahun 1883. Saya pun tau nama Kahlil Gibran, namanya terkenal bukan hanya di dunia sastra saja, tapi kalamnya sudah mampu menyihir siapapun yang membacanya. Untuk kali pertama saya membaca karya Gibran sampai selesai, dari buku yang berjudul Sayap-sayap Patah dengan judul asli Al-Ajnihah al-Mutakassirah. Buku ini diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono, yang membuat nilai puitisasi ini tidak hilang dari aslinya.
Sayap-sayap Patah, di cerna dari judulnya saja kita pasti paham alur Novel ini. Kisah yang sangat menyayat hati, kemudian dibumbui dengan kalam-kalam syair yang begitu tinggi. Dalam novel ini mengatakan bahwa Cinta itu tidak didapat hanya dengan kita perlu berlama-lama dengan orang tersebut, tapi cinta itu bisa timbul hanya dengan sebuah pandangan dan kesatuan dua jiwa manusia tersebut. Kisah dalam novel ini menurut saya bikin sesak di dada, bagaimana tidak seorang dua insan yang saling mencinta tapi tidak bisa saling bersama, selalu menjadi kisah yang membuat siapapun itu tidak ingin merasakannya.
“kau akan memasuki gerbang kehidupan, sementara aku akan memasuki gerbang kematian. Kau akan diterima dengan ramah, sementara aku hadir dalam kesendirian, tetapi aku akan membangun patung cinta dan menyembahnya di lembah kematian. Cinta akan menjadi satu-satunya yang membuat nyaman dan aku akan meneguk cinta seperti anggur dan mengenakanya seperti pakaian. Saat dini hari, cinta akan membangunkanku dari tidur dan membawaku ke ladang yang jauh dan saat siang hari akan membawaku di bawah rindangnya pohon-pohon, tempat aku akan menemukan perlindungan bersama burung-burung dari panasnya matahari” (hlm 64)
Selamat menikmati sayap-sayap patah dalam kehidupan, semoga kita bisa menyulamnya kembali...

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...