Sabtu, 31 Maret 2018

Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng


Novel ini adalah novel kedua dari Jostein Gaarder yang saya baca. Sebelumnya saya sudah membaca novel The Puppeter. Tidak jauh berbeda dengan novel yang saya baca sebelumnya, kedua-duanya menghadirkan sosok teman dari dunia imajinasinya. Petter sosok anak kecil yang bicaranya dewasa sebelum waktunya, pastinya bukan tanpa alasan kenapa dia berbeda dari anak-anak lain pada umumnya. Otak Petter selalu dipenuhi dengan imajinasi yang kadang mengacak-acak pikirannya, hingga akhirnya dia tidak bisa membedakan mana yang kenangan nyata dan kenangan dari imajinasinya saja dan setelah mendekati akhir bacaan ini, saya tau bahwa Petter adalah anak kecil yang tumbuh dari orang tua yang suka bertengkar bahkan bercerai. Jadi tidak heran mengapa Petter berbeda dengan anak-anak kecil kebanyakan.
Karena bakat Imajinasi yang berlebihan itulah, Petter mulai menjual sinopsis-sinopsis kepada penulis-penulis dunia. Petter tidak suka ketenaran, bahkan Petter sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak akan menulis novel, maka dari itu ia lebih memilih menjualnya. Menurut saya karakter Petter ini tidak jauh berbeda dengan Jacob dalam novel The Puppeter, keduanya sama-sama memiliki teman imajinasi dan sama-sama penyendiri. Kalau Jacob menyambung komunikasi dengan orang lain dengan cara menghadiri setiap upacara kematian, tapi kalau Petter dengan cara menjual-jual sinopsis hasil dari pikirannya tersebut. Perbedaannya di novel ke-dua yang saya baca ini, ada bagian-bagian yang menurut saya terasa amat vulgar. Tapi terlepas dari itu novel Putri Sirkus ini masih enak kok untuk dinikmati.
“Novelis memiliki bakat khusus untuk berjuang berlama-lama dengan gigih demi menyempurnakan sebuah cerita, sering kali selama bertahun-tahun. Bagi saya, itu terasa terlalu pasif, kurang fokus dan melelahkan” (Petter)
“saya tidak pernah dapat melakukan tindakan hebat seperti menulis, menerbitkan dan mempersembahkan sejumlah novel atau antologi cerita pendek, kemudia ke atas panggung dan mendengarkan tepuk tangan. Satu hal lagi menulis novel telah menjadi hal yang sangat biasa. hanya orang lainlah yang menulis novel. Suatu hari menulis novel akan menjadi sebiasa membacanya”. (Petter)
Novel Putri Sirkus dan Lelaki penjual Dongeng, bisa dibeli di Gramedia atau memesannya via Online. Dengan membaca ini,  kalian akan diajak berimajinasi oleh sang Penulis dengan dongeng-dongeng yang seperti fakta dan tidak fakta...

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...