Senin, 25 Desember 2023

Please Look After Mom by Kyung Sook Shin

 

Sebuah novel yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia ini berhasil membuat pembaca emosional pada setiap lembar yang di tuliskan oleh Writer-nim. Saya menangis, ikut merasakan betapa kesepian dan kesedihan itu terasa nyata dirasakan oleh sang Ibu, namun Ibu tidak menyerah, ia sosok wanita yang melepaskan semua impian-impiannya dan menejalani kehidupan yang sangat berat itu dengan tidak menyerah.  Anak-anak menjadi penguat dirinya untuk tetap bekerja keras, namun rasa kesakitan  bercampur kebahagiaan melihat anak-anaknya ketika mulai beranjak dari rumah lamanya dan pergi ke kota untuk menjemput impian-impiannya sangat menyentuh hati. Ah saya jadi tidak bisa menggambarkan bagaimana penuh emosional nya novel ini, saya pikir setiap lembar novel ini adalah peringatan tentang jangan pernah sia-siakan orang tersayangmu, karena hidup adalah kesempatan yang hanya bisa dirasakan saat kita benar-benar kehilangan.

Dari tangan ibu itulah kelima anaknya berhasil menjemput semua mimpi-mimpinya, tidak peduli masa kecil mereka dihimpit oleh kemiskinan, tapi ibu selalu berusaha mati-matian agar semua anak-anaknya hidup dengan makan yang cukup, meskipun sendirinya harus merasa kesakitan dan kelaparan. Namun ibu juga manusia, yang hatinya harus dikuatkan ketika dirinya sendiri tak kuat menghadapi nasib yang menimpanya dan dalam novel ini kita akan tahu sekuat apapun seseorang ia pasti membutuhkan tempat bersandar untuk menyembuhkan kesedihan itu.

Novel ini juga menjadi novel pertama yang saya baca dengan menggunakan POV 2, POV 3 dan POV 1. Di akhir-akhir halaman saya jadi berpikir mungkin narator dalam cerita di novel ini adalah sang ibu sendiri. Tapi apapun itu saya sangat merekomendasikan novel ini, bagi saya jika harus memberikan nilai berapa antara 1-10 maka saya akan memberikannya 10. Sempurna karena novel ini membuat pemahaman bahwa seburuk apapun kamu, kamu jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang telah banyak berkorban untuk hidupmu. Bahkan karena novel ini, penulisnya menjadi wanita pertama dan orang korea selatan pertama yang memenangkan penghargaan sastra  orang Asia pada tahun 2012. Ah saya jadi merinding menulisnya.

Untuk melengkapi review ini, saya ingin menuliskan beberapa kalimat yang ada dalam novel ini, semoga membuat kalian semakin ingin membacanya.

“Kalau dipikirkan baik-baik, sebagian besar hal di dunia ini tidak terjadi dengan tiba-tiba. Bahkan sesuatu yang dianggap tidak biasa, kalau dipikir-pikir sebenarnya sesuatu itu sudah ada gelagat akan terjadi.”

“ibu : bukan masalah senang atau tidak senang. Aku memasak karena sudah seharusnya. Aku mesti ke dapur supaya kalian semua bisa makan dan pergi ke sekolah. mana bisa kita hanya melakukan apa yang kita sukai? Ada hal-hal yang mesti dilakukan, entah suka atau tidak.”

“ibu: bagaimana kau bisa hidup kalau tidak bisa menaruh percaya pada orang lain? lebih banyak orang-orang yang baik daripada orang yang jahat.”

“kadang-kadang kehidupan ini sangatlah rapuh, tetapi ada jiwa-jiwa yang bukan main kuatnya.”

“sosok perempuan itu lenyap, sedikit demi sedikit, setelah melupakan rasa suka cita karena telah dilahirkan, melupakan masa kanak-kanaknya serta impian-impiannya, menikah sebelum mendapatkan menstruasi pertamanya, lalu melahirkan lima orang anak dan membesarkannya. Perempuan yang setidaknya kalau mengenai anak-anaknya tidak merasa terkejut atau bingung akan apapun. Perempuan yang hidupnya ditandai dengan pengorbanan sampai saat dia menghilang.”

Demikian, selamat mencoba untuk membaca, saya yakin kamu tak akan menyesal telah membeli dan membacanya. J



The Cat who Saved Books by Sosuke Natsukawa

 


Sebuah novel ringan yang menemani hari-hari menjelang akhir tahun 2023, The Cat who Saved Books atau dalam judul Bahasa Indonesia Kucing Penyelamat buku karya Sosuke Natsukawa. Seorang penulis Jepang yang juga seorang dokter di Nagano Jepang. Buku ini bercerita tentang seorang lelaki remaja yang tinggal berdua Bersama kakeknya, namun pada suatu hari takdir membawanya pada waktu sang kakek harus pergi meninggalkannya sendiri dengan warisan toko buku tua di sudut kota, sebuah tempat yang sering mereka berdua habiskan untuk membaca sekaligus menjual  buku-buku kuno yang sudah hampir tenggelam karena semakin langka di pasaran.

Namun sepeninggal kakeknya, Rintaro tidak lagi memiliki semangat hidup, meski air mata tak pernah deras mengalir di pipinya, Rintaro bertekad untuk berhenti sekolah dan menutup toko bukunya. Dengan kepribadian Rintaro yang sangat tertutup, Rintaro merasa tidak ada yang benar-benar peduli pada kehadirannya. Tapi  Keajaiban datang, hal-hal aneh terjadi di toko buku, di luar pikirannya, tiba-tiba petualangan-petualangan itu datang dalam hidupnya setelah kucing belang itu tiba-tiba muncul dari rak buku paling belakang dan mulai berbicara dengan Bahasa manusia.

Buku ini sangat epic dan ringan sekali untuk dibaca, tentu penulisnya ingin menyampaikan bahwa buku-buku itu sangat penting dan tak akan pernah lekang oleh waktu. Buku The Cat who Saved Books atau dalam judul Bahasa Indonesia Kucing Penyelamat buku karya Sosuke Natsukawa ini hanya memiliki ketebalan sampai 199 hlm saja, dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar memudahkan untuk para readers membawanya kemana-mana.

Ada kutipan-kutipan menarik dalam buku ini, kutipan-kutipan itu saya ambil dari percakapan antara Rintaro dan si kucing ataupun dari penulisnya sendiri.

“buku itu memiliki kuasa amat besar, ada cerita-cerita yang abadi, cukup kuat untuk bertahan dari zaman ke zaman, bacalah buku-buku seperti itu banyak-banyak, karena buku itu akan menjadi temanmu, mengilhami dan menopangmu.” (hlm 16)

“dunia ini mendatangkan bermacam rintangan untuk kita, kita dipaksa menanggung begitu banyak masalah berat, senjata terbaik mita untuk melawan segala kepedihan dan kesulitan di dunia ini bukanlah logika atau kekerasan. Senjata terbaik kita adalah humor.” ( hlm 23)

“tidak benar bahwa semakin banyak kau membaca, semakin banyak kau melihat dunia, seberapa banyak pun pengetahuan yang kau jejalkan ke dalam kepalamu, kalau kau tidak menggunakan otakmu sendiri untuk berpikir, berjalan dengan kakimu sendiri, pengetahuan yang kau peroleh akan selalu hampa dan sekedar pinjaman.” (hlm 45)

“buku bisa memberi kita pengetahuan, kebijaksanaan, prinsip, pandangan tentang dunia dan masih banyak lagi, sukacita karena baru mengetahui sesuatu yang tadinya tidak kita ketahui dan mellihat segala sesuatu dari sudut pandang baru terasa mendebarkan. Tetapi entah mengapa aku percaya bahwa buku memberi kita sesuatu yang lebih dari itu.” (hlm 179)

Baiklah sekian review dari saya, semoga review singkat ini sedikit banyak menarik teman-teman untuk membaca buku Kucing Penyelamat Buku karya Sosuke Natsukawa ini, Happy Readers…



72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...