Jumat, 26 Juni 2020

Janji Palsu orang Utan



Mereka mendekati kami, dengan berbekal kaos dan makanan yang terbungkusi.
Uang-uang tak seberapa besarnya, mereka salurkan dengan mulut mengucap janji-janjinya.
Merayu kami, dengan janji, meski tak pasti, tapi kami selalu percaya diri, semerawutnya negeri ini, akan ber-revolusi, pada jalan yang lebih baik lagi.

Tapi kami tertipu...
Iya kami tertipu, termakan janji-janji palsu, aduh ada apa gerangan nasib negeriku, dikuasai oleh manusia-manusia rakus sepertimu.

Sampai seterusnya yang seperti mereka datang lagi, dengan janji-janji yang lebih menggiurkan hati, dan kami percaya kebangkitan negeri kan kembali, namun kami tertipu lagi, lagi dan lagi.

Lantas kemanakah harapan negeriku ini akau ku bawa? Hati menganga perih rasanya, aku rakyat biasa, tak bisa berbuat banyak karenanya.

Tapi aku percaya, kesejahteraan yang sesungguhnya akan tiba, beriringan dengan indahnya senja...

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...