Impor...
Pak kenapa Impor?
Bukankah Negeri kita seperti Surga.
Apapun melimpah tak terkira.
Pak kenapa lagi Impor?
Bukankah Negeri kita memilki manusia-manusia
perkasa.
Yang siap bekerja untuk bangsa.
Pak, Cangkul itu?
Kenapa pula harus didatangkan dari Negeri entah
berantah.
Bukankah di Negeri ini banyak ahlinya tak
terhitung jumlah.
Dan lagi pak, masih banyak sekali tak terhitung
lagi tanpa batas.
Lagu lama selalu terjadi, hukum itu masih tajam
di bawah tumpul di atas.
Pak aku rakyat biasa.
Tidak bisa berbuat apa-apa.
Dan hanya bisa bertanya-tanya tentang apa yang
terjadi di Indonesia.
Kemudian menulisnya dengan kata-kata ditemani
senja.