Jumat, 03 Juli 2020

Untuk yang tersayang: Aku, Aku sendiri, hanya aku.


Untuk aku dan mungkin juga ada yang sama seperti diriku. Tenanglah pada setiap keadaan yang sangat mendesakmu. Tersenyumlah pada setiap keadaan yang sangat menekanmu. Dan nikmatilah pada setiap waktu yang kamu lewati. Bersyukurlah pada apa yang kau terima, bersabarlah pada apa yang telah ditentukan. Aku tahu  kamu menangis pada ruang hampamu, kamu mengadu pada Tuhan dalam ketidakpercayaanmu akan hidup, aku melihat semua ketidakmampuanmu dan terimakasih kamu masih tetap bertahan sampai saat ini.

Aku melihatmu meringkuk dalam tidur lelapmu, mengeluarkan bulir-bulir air mata itu pada setiap terjagamu, dan kecemasan itu selalu datang setiap malam mengganggu ketenangan tidur malammu, hingga kau putuskan menunggu fajar terbit seiring dinginnya embun pagi dan kau kembali tersenyum pada setiap titik sinar mentari ketika sudah mulai kau lihat cahayanya.
Hari-hari sesak itupun pernah kamu jalani, hari-hari penuh sesak itu pernah membuatmu tak menentu. Aku pikir kamu akan gila dan lelah menjalani kerasnya hidup, tapi lagi-lagi aku bersyukur kamu pernah melewati itu semua dan sekarang hanya bisa tersenyum mengenang rasa pahit itu, meskipun aku tahu, hati dan mentalmu ada pada fase trauma untuk memulai sesuatu.

Tetapi, apapun semua keputusanmu, aku akan tetap mendukungmu. Aku tahu saat ini yang kamu butuhkan hanya dukungan sebanyak-banyaknya, dukungan pada semua karir yang ingin engkau jalani dan aku tidak akan memaksamu pada sesuatu yang memang kamu belum sanggupi untuk dijalani. Aku berdiri di belakang mu, aku menopangmu jika memang pada suatu hari kamu jatuh dan harus mundur pada setiap keadaan yang kamu rasa tidak sanggup untuk kamu lewati. Aku akan mengulurkan tanganku, jika memang pada suatu hari kamu terjatuh dan berat sekali untuk bangun dan berdiri kembali. Aku di sampingmu jika memang pada suatu hari kamu butuh genggaman untuk menemani masa-masa berat dalam hidupmu. Aku pun harus ada di depanmu, jika memang pada suatu hari nanti ada orang-orang yang akan menyerang dan menjatuhkanmu tanpa ampun. Percayalah aku tidak akan kemana-mana, karena aku adalah kamu, aku telah hidup jauh di dalam jiwamu, yang akan tetap bersamamu untuk melewati semuanya.

Sudah ya, semoga kamu selalu bahagia, semangat dan jangan takut untuk bertemu dengan seseorang yang mungkin nanti bisa membuat dan memberikan kepadamu kebahagiaan sebanyak-banyaknya. Ini hanya soal waktu, percayalah Tuhan akan membayar semua rasa sakit di masa lalumu itu. tetaplah sabar dan tegar, tetaplah tangguh dan teduh dan tetaplah membumi pada semua apa yang sudah kamu dapatkan...

Dari: aku yang hidup di dalam jiwamu. J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...