Kamis, 11 Maret 2021

Lingkaran Amarah

 

Untuk kamu yang sedang dilingkari Amarah

Kamu pasti tidak akan membaca ini saat marah, iya kan? tapi kamu pasti membaca ini. karena pada dasarnya tulisan ini adalah kamu sendiri yang menulisnya. Aku yang selalu tau perkembanganmu, aku yang selalu tau bagaimana kamu berusaha untuk merubah sikapmu ketika kamu dilingkari perasaan marah, aku tau kamu berusaha yang terbaik ketika kamu sedang marah, agar tidak ada apapun atau siapapun yang dirugikan. Dan aku bangga padamu.!

Aku mengalami kengerian luar biasa, saat banyak orang-orang diluaran sana tidak bisa mengontrol emosi mereka, sehingga mengakibatkan pembunuhan dan kekerasan yang pada akhirnya mengguncang mental orang-orang terdekat mereka. kerugiannya bahkan tidak hanya pada saat itu, justru itu akan menjadi kerugian orang-orang terdekatnya sepanjang hidup yang mereka jalani. Dan kamu belajar, kamu telah belajar dan berusaha untuk tidak selalu merusak apapun ketika kamu marah. Merusak dirimu, merusak mental orang-orang sekitarmu, dan merusak barang-barang di sekitarmu.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun atas sikap amarah yang dulu tidak pernah bisa kamu kendalikan. Tapi hal terpenting saat ini adalah kamu mau berubah, kamu mau berusaha dengan perlahan tapi pasti dan kamu tidak diam pasrah menyalahkan orang lain atas sikap buruk yang pernah kamu lakukan ketika kamu marah.

Beberapa orang mengatakan bahwa manusia adalah produksi dari lingkungan tempat ia tinggal dan tumbuh, dan itu benar meskipun tidak 100 %, karena pada dasarnya manusia tetap bisa memilih dan terus belajar ketika dirinya berada dalam lingkaran yang sangat merugikan dirinya dan orang-orang terdekatnya. Seburuk apapun, sejelek apapun, sejahat apapun lingkungan kamu dan pendidikan rumahmu, kamu masih selalu miliki kesempatan untuk keluar dan menemukan, menciptakan lingkungan-lingkungan baru yang lebih baik lagi untuk orang-orang generasi setelah kamu.

Terimakasih ya, kamu mau belajar untuk perlahan-lahan bisa mengendalikan marahmu. Pengalaman yang kamu jalani, harus aku akui telah mendewasakan cara berfikirmu, mendewasakan caramu dalam mengendalaikan masalah-masalah apapun yang kamu hadapi. Terimakasih untuk tidak selalu menyalahkan lingkungan kamu tumbuh, karena menyalahkan siapapun atau apapun bukanlah solusi untuk kamu bisa menjadi lebih baik. Dan kamu telah melakukan itu, melakukan dengan sekuat tenaga agar kamu bisa menerima apa yang pernah kamu alami di masa lalu.

Teruslah berusaha untuk semua apa yang memang harus kamu lakukan, bukan apa yang orang lain ingin lakukan terhadapmu. Apapun pilihan kamu, aku akan selalu berada dalam diri kamu, mendukungmu untuk seluruh kebaikan yang ingin kamu ciptakan dan sebarkan. Dan untuk mimpi-mimpimu, aku selalu mendoakan  dalam kesunyian dan keheningan hatimu, di sini aku mengetuk pintu langit untuk semua kebaikan dan keberkahan pada hari-hari yang kamu jalani.

 @Fitriyah Syam'un

Rabu, 13 Januari 2021

SIAPA MENYURUH (GUS MUS)

 


Siapa menyuruh kalian mengangkat para pemabuk kekuasaan dan harta menjadi pemimpin?

Siapa menyuruh kalian memilih para gelandangan menjadi wakil-wakil kalian?

Siapa menyuruh kalian menyerahkan nasib demokrasi negeri ini kepada orang-orang yang frustasi yang tidak bermoral?

Siapa menyuruh kalian menunjuk orang-orang miring untuk menegakkan keadilan?

Siapa menyuruh kalian menugasi para pencuri mengangani urusan ekonomi?

Siapa mengamanatkan urusan agama kepada mereka yang tak memilki rasa kasih sayang?

Siapa menyuruh kalian mempercayakan negeri ini kepada para badut yang tak tahu diri?

Kalian sendiri menggiring berlapis-lapis gelap mengepung negeri kalian sendiri.

(salah satu puisi Gus Mus dalam bukunya 'Negeri Daging')


72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...