Kamu tidak perlu mencari siapa yang
harus kamu lawan, karena musuhmu sendiri ada dalam dirimu, bersemayam dan duduk
manis. Ia sedang menantimu, menanti kamu membuat perang antara akal dan hatimu.
Tidak mudah untuk menyadari, bahwa pada akhirnya bukan orang lain yang harus
kamu kalahkan, tapi musuh terbesarnya ada dalam dirimu sendiri.
ketika kamu merasa disakiti orang lain, kamu harus berperang dengan dirimu
sendiri, beradu pikiran, apakah kamu harus membencinya atau membiarkan saja dan
memaafkannya. Ketika kamu merasa dunia tidak adil, lagi-lagi kamu juga harus
berperang hebat dengan pikiranmu, apakah kamu harus sabar atau marah pada Tuhan. Hal-hal yang terasa membuatmu sedih, menangis, senang, bahagia, secara
otomatis akal dan hatimu mencernanya dan mencari cara terbaik, sikap apa yang
tepat untuk mengahadapi dan menerimanya.
Terkesan mudah, ketika mendengar dirimu
sendiri yang harus dilawan, tapi faktanya itulah hal terberat dan sering
membuatmu kalah dan ingin menyerah. Tapi percayalah, situasi apapun yang sedang
kamu hadapi sekarang, bukan karena Tuhan tidak menyayangimu, justru karean
Tuhan tau kamu mampu dan Tuhan ingin kamu selangkah lebih dekat lagi kepadanya.
Menangislah dan marahlah, apapun itu
semoga tidak merubah dirimu untuk tetap menjadi pribadi yang semakin hari
semakin kuat dan tangguh. Aku mencintaimu yang sedang berjuang melawan kekurangan
apapun yang ada dalam dirimu, sampai nanti kamu akan ada pada satu titik, dimana kamu bisa merubahnya
menjadi lebih baik dan menerima dirimu dengan penerimaan yang besar.
(Fitriyah Syam'un)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar