Ummu Kultsum
adalah puteri ketiga Nabi saw. Dia memeluk Islam, mengikuti baiat dan bersama puteri-puteri
nabi lainnya berhijrah ke Madinah. Ummu Kultsum diperistri Utaibah bin Abu
Lahab sebelum masa kenabian, kemudian diceraikan karena faktor dakwah ayah
mertuanya. Dia tingga di Makkah bersama ibu dan saudar-saudaranya. Dia masuk
Islam dan mengikuti baiat bersama kaum wanita dihadapan Nabi saw. Setelah
berhijarah ke Madinah, dia tinggal di Madinah bersama Nabi saw hingga kematian
Ruqayyah. Kemudian pada tahun ke-3 Hijriyah dia menikah dengan Utsman atas
perintah Allah. Dari situlah Utman mendapat julukan Dzu al-Nurain (pemilik
dua cahaya) karena telah menikahi dua puteri Nabi saw.
Ummu Kultsum
tinggal bersama Utsman sampai ajal menjemputnya pada bulan Sya’ban tahun ke-9
Hijriah. Pada hari wafatnya, Nabi turut memandikan Ummu Kultsum sekaligus mengajarkan
cara wanita memandikan jenazah puterinya. Dalam sebuah riwayat, Annas bin Malik
berkata, “aku melihat Nabi saw duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan
berlinang air mata”. Nabi saw menshalati jenazah Ummu Kultsum dan duduk di
samping liang lahatnya, seraya melepas kepergian puterinya dengan penuh cinta
dan kasih sayang.
Ummu Kultsum
adalah mujahid wanita yang ikut berhijrah seraya mengharap pahala dari Allah
swt. Dia mujahidah yang sabar dan tabah dalam berjuang. Nabi mengasuh Ummu
Kultsum dengan penuh cinta dan kasih sayang seorang ayah hingga ajal
menjemputnya.
Sumber
Tulisan: Samiyah Menisi, Muhammad Rahmat bagi Wanita. Abdurrahman Umairah,
Wanita-wanita dalam Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar