Dia adalah Ummul Mukminin yang bersih dan suci. Wanita yang pertama
mengucapkan syahadat tauhid setelah Rasul saw dan mengingkari penyembahan
berhala. Dia tmbuh dan hidup di kota Makkah dan Baitullah al-Haram, bapaknya
bernama Khuwailid bin Asad dan ibunya bernama Fatimah Binti Zaidah. Khadijah
binti Khuwailid adalah seorang saudagar wanita yang dihormati dan kaya raya.
Dia memperkerjakan banyak orang untuk mengurus harta bendanya. Hal itu
dilakukannya karena bangsa Quraisy sangat terkenal terampil dan mahir dalam hal
perniagaan.
Kahdijah adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah saw dan
paling banyak meninggalkan cerita perjuangan dalam kehidupan beliau. dari
pernikahan Khadijah dengan Rasulullah saw lahirlah putera-putera yang shaleh,
yaitu Qasim, Thayyib, Thahir dan beberapa orang puteri yaitu Ruqayyah, Zainab,
Ummu Kultsum dan Fatimah.
Khadijah beriman dan mempercayai apa yang dibawa rasul saw.
Beliaulah yang membela dan memberikan semangat kepada Rasul saw. Jika
pendustaan kaumnya kala itu membuat Rasul saw bersedih, maka Allah
menghilangkannya dengan hiburan melalui Khadijah. Khadijahlah yang telah
membuat beliau tegar dan meringankan masalah-masalah kaumnya.
Ummul Mukminin Khadijah, wafat di kota Makkah tiga tahun sebelum
hijrah Rasulullah saw ke kota Yatsrib. Saat itu Khadijah berumur 65 tahun.
Ketika Khadijah wafat, Nabi saw masuk ke dalam kamarnya dan bersabda, “aku
tidak melihat bahwa kamu membenci (sesuatu) dan kadang dalam kebencian itu
terdapat suatu kebaikan”. Saat pemakaman Rasulullah sendiri yang turun ke
liang kubur dan meletakkan jasad Khadijah dengan tangannya. Khadijah dimakamkan
di daerah Hujun, salah satu gunung yang berada di kota Makkah. Wafatnya
Khadijah telah memberikan pengaruh yang mendalam pada jiwa Rasulullah karena
Khadijah adalah seorang istri yang padanya Rasulullah mendapatkan ketenangan.
Sumber tulisan: Abdurrahman Umairah, Wanita-wanita dalam Al-Qur'an dan Samiyah Menisi, Muhammad Rahmat bagi Wanita.
Sumber tulisan: Abdurrahman Umairah, Wanita-wanita dalam Al-Qur'an dan Samiyah Menisi, Muhammad Rahmat bagi Wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar