Jumat, 30 Maret 2018

Zainab binti Muhammad saw


Zainab adalah putri sulung Nabi saw dengan Khadijah Ra. Ia lahir ketika Nabi saw berusai 30 tahun. Zainab menikah dengan putera bibinya dari pihak ibu, Abu al-‘Ash bin al-Rabi’ sebelum masa kenabian. Bibinya Halah binti Khuwailid sangat dihormati Nabi. Ketika Zainab bersama ibu dan saudara-saudaranya memeluk Islam, Abu al-‘Ash tetap memegang agama yang dipeluk orang-orang Quraisy. Dari pernikahannya dengan Abu al-‘Ash, Zainab melahirkan seorang putera bernama Ali yang meniggal ketika menginjak usia dewasa. Nabi pernah memangku Ali ketika naik kendaraan pada saat fathu Makkah. Kemudian lahir pula dari rahim Zainab seorang anak perempuan bernama Umamah, yang kemudian dinikahi Ali bin Abi Thalib setelah kematian Fatimah. Sesudah Ali wafat, Umamah diperistri oleh Mughirah bin Naufal.

Sejarah mencatat bahwa Zainab adalah puteri yang sangat patuh kepada ayahnya. Dia selalu mencurahkan isi hatinya kepada kitab suci. Memohon agar Allah memberikan hidayah kepada suaminya hingga terbuka hatinya untuk masuk Islam dan memohon agar dia diberi ketenangan dan kekuatan atas apa yang akan terjadi. Kemudian Abu ‘Ash memeluk Islam pada tahun ketujuh Hijriyah, namun baru saja ikatan keluarga tersebut terajut, perpisahan terakhirpun terjadi. Pada tahun kedelapan hijriyah, Zainab wafat. Abu ‘Ash hidup seorang diri sampai akhirnya setelah itu dia pun menyusul istrinya.

Dengan kepergian Zainab, wanita yang paling dicintai rasulullah saw. Keihklasan, kebaikan dan pengorbanan yang sudah dilakukan Zainab merupakan inspirasi bagi semua orang.

Sumber Tulisan: Samiyah Menisi, Muhammad Rahmat bagi Wanita. Abdurrahman Umairah, Wanita-wanita dalam Al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

72 PENYIHIR PUN BERSUJUD

  Akhir tahun yang penuh akan sejarah, selain saya terus membaca perjalanan hidup Nabi Saw. yang ditulis oleh beragam penulis dengan latar b...